Jalan-Jalan

Jalan-Jalan

Mungkin saja kalian semua yang membaca tulisan ini adalah orang-orang yang senang traveling alias jalan-jalan? Traveling sebagai hobby memang sah-sah saja dan tiada seorang pun di dunia ini yang berhak menentukan hobby kita, bukan? Bagi yang sering traveling, tentunya ini bisa menjadi hal yang sangat mengasyikkan.

Traveling adalah hobby yang sangat mengasyikkan, ini pasti akan disetujui oleh kita-kita penganut traveling sebagai hobby. Bisa jalan-jalan keliling Indonesia atau bahkan traveling-traveling keseluruh dunia mungkin akan berkesan dan terasa “waaahhhhhhh”! Ada banyak alasan mengapa orang-orang (termasuk saya) menjadikan traveling sebagai hobby. Alasan itu diantaranya adalah ingin melihat “dunia luar” dari dunia yang selama ini setiap hari kita lihat.

Ada yang bilang, traveling itu hambur-hambur uang. Ada yang bilang, traveling itu cuman ajang pamer-pameran. Ada yang bilang, traveling itu cuman habisin waktu saja. Memang niat tiap orang itu berbeda, bagaimana pribadi masing-masing menyikapinya seperti apa.
Ada yang melakukan traveling hanya untuk kabur dari rutinitas, ada yang hanya ingin merilekskan pikiran, ada yang traveling untuk mencari inspirasi, bahkan ada yang melakukan traveling hanya agar mengikuti tren (ada). Jujur saja, pada awalnya saya terjun ke hobi traveling ini berawal dari tren “traveling” yang pada saat itu sedang booming di anak-anak muda.
Bukan hanya kegiatan untuk mencapai suatu tempat, bukan hanya kegiatan seru-seruan, dan bukan hanya sebuah “jalan-jalan”.
Traveling itu bagi saya bukan hanya kesenangan semata saat perjalanan, tetapi perjalanan itulah yang memberikan pengalaman hidup paling berharga dalam hidup saya. Dari perjalanan itulah saya mendapatkan pengalaman dari apa yang terjadi saat perjalanan.
Mulai dari saat berkomunikasi dengan orang lain “stranger” di transportasi umum, berdiskusi dengan orang lain dari daerah bahkan negara berbeda dengan perspektif masing-masing dalam diri kita.
Melihat kehidupan warga lokal yang berbeda dengan kampung halaman kita, bahkan secara tidak sadar mengatur itenerary, memilih keputusan, bertanya, bernegosisasi, kehilangan barang, ketinggalan transportasi saat perjalanan pun memberikan pengalaman yang sangat berharga!
Traveling bukan hanya jalan-jalan, bekerja di tanah perantauan pun itu termasuk traveling. Jangan ragu untuk berkelana, merantau, dan mencari penghidupan di tanah orang, karena dibalik itu semua terdapat banyak ilmu yang akan didapatkan. Selain itu, dengan traveling melihat dunia dan alam-alam ciptaan Tuhan, semakin membuat kita merasakan bahwa dunia itu luas dan betapa indahnya ciptaan-ciptaan Tuhan.

Traveling membuat kita sadar bahwa setiap orang punya perspektif yang berbeda

 

Leave a comment